Masyarakat Indonesia umumnya mengenal mitologi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari unsur-unsur kepercayaan lokal. Sebelum agama-agama disebarkan serta dipeluk secara luas, mitologi telah memiliki peran penting dalam upaya kontrol sosial masyarakat melalui beragam tata nilai, norma serta amanat yang terkandung di dalamnya. Bahkan, hingga kini, kisah-kisah mite masih mengambil andil dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat berbagai daerah, baik sebagai warisan intangible culture maupun fungsi-fungsi lain yang bersifat edukatif dan rekreatif.
Hanya saja, oleh sebagian kalangan, utamanya generasi muda, cerita-cerita mitologi kini cenderung lebih dipandang sebagai kisahan biasa semata, tanpa memiliki muatan makna ataupun peran-peran sebagaimana yang disebutkan di atas. Di sisi lain, bila dibandingkan dengan karya-karya sastra ataupun penulisan populer yang kian berkembang dewasa ini, mitologi seringkali dipandang sebagai hasil cipta yang ketinggalan zaman, identik dengan tradisi masa silam serta tidak relevan mewakili kekinian kehidupan. Sebagai akibatnya, cerita-cerita rakyat ini semakin tidak mendapat tempat di lingkungan sosial berbagai daerah, terutama dalam keseharian para penerus bangsa.
Menimbang fenomena di atas, di tahun 2011, Bentara Budaya Bali mengadakan Lomba Cipta Puisi yang berangkat dari kisah-kisah mitologi berbagai daerah di Nusantara, dengan tema “Mitologi dalam Refleksi Kekinian”. Kompetisi dimaksudkan bukan semata sebagai upaya pengenalan kembali terkait ragam, ataupun muatan isi suatu mitologi, melainkan juga turut mendorong lahirnya karya-karya kreatif yang secara kritis menyikapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga dapat menjadi refleksi bagi kekinian bermasyarakat. Kompetisi ini memperebutkan Piala Bentara.
Simak Ketentuan dan Persyaratan Lomba Cipta Puisi Nasional Bentara Budaya Bali 2011, di bawah ini:
Hanya saja, oleh sebagian kalangan, utamanya generasi muda, cerita-cerita mitologi kini cenderung lebih dipandang sebagai kisahan biasa semata, tanpa memiliki muatan makna ataupun peran-peran sebagaimana yang disebutkan di atas. Di sisi lain, bila dibandingkan dengan karya-karya sastra ataupun penulisan populer yang kian berkembang dewasa ini, mitologi seringkali dipandang sebagai hasil cipta yang ketinggalan zaman, identik dengan tradisi masa silam serta tidak relevan mewakili kekinian kehidupan. Sebagai akibatnya, cerita-cerita rakyat ini semakin tidak mendapat tempat di lingkungan sosial berbagai daerah, terutama dalam keseharian para penerus bangsa.
Menimbang fenomena di atas, di tahun 2011, Bentara Budaya Bali mengadakan Lomba Cipta Puisi yang berangkat dari kisah-kisah mitologi berbagai daerah di Nusantara, dengan tema “Mitologi dalam Refleksi Kekinian”. Kompetisi dimaksudkan bukan semata sebagai upaya pengenalan kembali terkait ragam, ataupun muatan isi suatu mitologi, melainkan juga turut mendorong lahirnya karya-karya kreatif yang secara kritis menyikapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga dapat menjadi refleksi bagi kekinian bermasyarakat. Kompetisi ini memperebutkan Piala Bentara.
Simak Ketentuan dan Persyaratan Lomba Cipta Puisi Nasional Bentara Budaya Bali 2011, di bawah ini:
- Lomba ini terbuka bagi masyarakat umum se-Indonesia, tanpa batasan usia.
- Lomba Cipta Puisi ini bersifat perorangan.
- Tiap puisi yang disertakan dalam lomba wajib mengacu ataupun merespon tema yang telah ditetapkan Panitia, yakni “Mitologi Dalam Refleksi Kekinian”
- Karya puisi yang dilombakan belum pernah diterbitkan dalam bentuk buku, dan dipublikasikan lewat media cetak atau online, serta tidak sedang diikutkan dalam lomba atau kegiatan serupa lainnya.
- Karya puisi yang diikutsertakan bukan saduran, terjemahan, plagiat atau pun murni menjiplak, baik sebagian maupun keseluruhan, dari naskah yang telah ada sebelumnya.
- Terkait ketentuan 4 dan 5 dibuktikan dengan surat pernyataan dari peserta lomba.
- Tiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya dengan melampirkan data diri dan pindai/fotokopi kartu identitas yang masih berlaku (SIM/KTP/Pasport, dll).
- Puisi wajib dikirim dengan format Times New Roman, 12 pt, spasi 1,5 melalui : Via email : ciptapuisibentarabali@yahoo.com, ATAU, Via Pos: Bentara Budaya Bali, Jalan By Pass IB Mantra 88 A, Ketewel, Gianyar Bali. Bagi peserta yang mengirim lewat pos, naskah wajib dicopy rangkap 4 (empat).
- Naskah diterima panitia selambat-lambatnya pada 20 Mei 2011
- Dewan Juri menetapkan 3 Pemenang Utama, Pemenang Harapan, dan 25 Nominator yang akan dibukukan, serta menjadi puisi wajib bagi Lomba Baca dan Dramatisasi Puisi se-Bali tahun 2011 (Juli 2011)
- Total hadiah untuk keseluruhan lomba adalah Rp 10.000.000,00. Selain uang tunai, pemenang juga mendapat trophy, piagam dan hadiah lainnya. Para finalis Juara akan diundang khusus untuk menghadiri puncak acara di Bentara Budaya Bali.
- Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat
0 komentar :
Post a Comment