Teater-Tari
Sutradara: Yudi Ahmad Tajudin | Komposer: Tony Prabowo
Penulis Lirik: Goenawan Mohamad
Penata Cahaya dan Panggung: Clink Sugiarto
Penari: Aloysia Neneng Yunianti, Dorothea Quin Suharti, Ina Vivanaputri, Sri Lestari, Ningtyas Pujikurniastanti, Retno Sulistyorini, Rury Avianti, S. Pamardi, Dona Dhian Ginanjar
Aktor: Landung Simatupang
Teater Salihara | Jumat-Sabtu, 12-13 Austus 2011, 20:00 WIB
HTM Rp 100.000,-
Mahasiswa/Pelajar Rp 50.000,- (tempat terbatas)
Sutradara: Yudi Ahmad Tajudin | Komposer: Tony Prabowo
Penulis Lirik: Goenawan Mohamad
Penata Cahaya dan Panggung: Clink Sugiarto
Penari: Aloysia Neneng Yunianti, Dorothea Quin Suharti, Ina Vivanaputri, Sri Lestari, Ningtyas Pujikurniastanti, Retno Sulistyorini, Rury Avianti, S. Pamardi, Dona Dhian Ginanjar
Aktor: Landung Simatupang
Teater Salihara | Jumat-Sabtu, 12-13 Austus 2011, 20:00 WIB
HTM Rp 100.000,-
Mahasiswa/Pelajar Rp 50.000,- (tempat terbatas)
Pertunjukan Panji Sepuh, yang telah dipentaskan sejak 1993, berawal sebagai kolaborasi kerja dari Sulistyo Tirtokusumo (sebagai sutradara dan koreografer), Tony Prabowo, dan Goenawan Mohamad—serta para penari yang terlibat dalam karya ini sejak awal, yang ikut menyumbangkan ide koreografi. Sejak itu, Panji Sepuh telah dipentaskan di berbagai tempat di Indonesia dan juga di luar negeri, seperti di Australia, Korea, dan Singapura; dan telah mengalami berbagai perkembangan.
Pertunjukan kali ini akan menghadirkan karya tari yang telah beradaptasi selama lebih dari 15 tahun sejak pertama kali digubah. Saat ini, Panji Sepuh akan diiringi dengan musik kontemporer gubahan Tony Prabowo, serta tembang gubahan Goenawan Mohamad yang akan dinyanyikan oleh para penari dan pengrawit. Meski bisa dikatakan terilhami jenis tari yang konon mesti dilakukan oleh setiap calon raja Surakarta di ruang tertutup, Panji Sepuh telah hadir dengan sesuatu yang baru setiap kali ia ditampilkan ulang. Kali ini pun, Panji Sepuh hadir layaknya “karya baru” dalam hal rekonstruksi gerak, penyutradaraan, dan lirik tembang. Dengan sembilan penari dan sembilan pengrawit, penonton bisa menantikan suguhan gerak tubuh non-figuratif yang intens. Tidak ada narasi linier, hanya montase imaji yang terus bergerak dan membawakan beragam emosi dan kerentanan manusia atas berbagai hal yang terjadi di sekelilingnya.
==========================
Dance-theater
Panji Sepuh: Apa Gerangan Dosa Tubuh?
Director: Yudi Ahmad Tajudin | Composer: Tony Prabowo | Lyrics Writer: Goenawan Mohamad | Lighting/Stage Designer: Clink Sugiarto
Dancers: Aloysia Neneng Yunianti, Dorothea Quin Suharti, Ina Vivanaputri, Sri Lestari, Ningtyas Pujikurniastanti, Retno Sulistyorini, Rury Avianti, S. Pamardi, Dona Dhian Ginanjar
Actor: Landung Simatupang
Teater Salihara | Friday-Saturday, August 12-13, 2011, 08:00 PM
Tickets Rp 100.000,- | Students Rp 50.000,- (limited seating)
Panji Sepuh, performed since 1993, began as a collaborative work of Sulistyo Tirtokusumo (as director and choreographer), Tony Prabowo, and Goenawan Mohamad—as well as the dancers who were involved in the piece from the beginning and contributed ideas to the choreography. Since then, Panji Sepuh has been performed in various locations in Indonesia and abroad, such as Australia, Korea, and Singapore; and has undergone various developments.
The performance this time will present a dance piece that has been adapted for over 15 years since it was first created. This time, Panji Sepuh will be accompanied by contemporary music composed by Tony Prabowo, and traditional style songs composed by Goenawan Mohamad sung by the dancers and musicians. Although it can be said to be inspired by a dance that reputedly must be performed by every future king of Surakarta in a closed room, Panji Sepuh presents something new every time it is performed. This time also, Panji Sepuh appears like a “new piece” in terms of reconstruction of movements, direction, and the lyrics of the songs. With nine dancers and nine musicians, the audience can expect to see non-figurative body movements which are intense. There is no linear narrative, just a montage of images that continuously move and portray a range of emotions and human vulnerability in the face of many things that take place around them.
==========================================
Pengumuman yang perlu disimak:
1. Begitu pintu teater ditutup, penonton tidak diperkenankan keluar masuk ruangan. Bagi penonton yang terlambat datang, mohon maaf tidak diperkenankan masuk teater setelah pertunjukan dimulai.
2. Handphone harus dimatikan/di-silence selama melihat pertunjukan (karena pertunjukan ini sangat membutuhkan keheningan).
Terima kasih atas perhatiannya.
Info acara dan tiket:
021-7891202, 0817-0771913, 0812-81845500, 0857-19311150, 0838-99630361, 021-99745934
info@salihara.org, tiket @salihara.org
media@salihara.org (khusus pers)
daftar@salihara.org (khusus acara tak berbayar)
0 komentar :
Post a Comment